Teaching Factory (TEFA)
Merupakan Model Pembelajaran
Gambar : Pendampingan proses BLUD di SMKN Karangjaya
Teaching Factory (TEFA)
Model Pembelajaran Teaching Factory merupakan model pembelajaran bagi Sekolah Vokasi baik itu SMK maupun Perguruan Tinggi Vokasi berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Teaching Factory (TEFA) menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan dunia industri.
TEFA merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra pada unit produksi/praktek yang sudah ada di Sekolah Vokasi.
Teaching factory merupakan sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan dunia industri saat ini dan nanti.
Dengan TEFA, siswa dapat belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya. tidak hanya itu, produk-produk yang dibuat para siswa sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah.
Tujuan TEFA
-
Mempersiapkan lulusan Sekolah Vokasi menjadi pekerja dan wirausaha
-
Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya
-
Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing
-
Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja
-
Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan Sekolah Vokasi
-
Membantu siswa Vokasi dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
-
Memberi kesempatan kepada siswa Vokasi untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Teaching Factory sesuai Panduan TEFA Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, terbagi atas 4 model, dan dapat digunakan sebagai alat pemetaan SMK yang telah melaksanakan TEFA. Adapun model tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dual Sistem
Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience based training atau enterprise based training.
2. Competency Based Training
Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada model ini, penilaian peserta didik dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
3. Production Based Education and Training
Production Based Education and Training (PBET) merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
4. Teaching Factory
Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
sumber: https://indotech-group.co.id/teaching-factory/